Analisis Wawancara "Vaksin Bukan Ditolak Tapi Dipertanyakan"
Pertanyaan-pertanyaan yang ungkapkan oleh Devy Ernis pada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, sudah cukup membuat saya mengerti dan mewakili pertanyaan-pertanyaan yang perlu untuk di tanyakan oleh masyarkat umum, dan wawancaranya pun sudah sangat mendalam dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang dapat menggali informasi serta tidak bersifat membosankan.
Banyak masyarakat yang belum mengerti kenapa penangan status halal faksin tersebut sangat lambat, namun dalam wawancara ini sangat menjelaskan secara detail dan mudah untuk dipahami mengapa faksi mengalami kendala dalam pengurusan status halal, informasi seperti yang sangst di butuhkan oleh masyarkat. Bagi saya wawancara yang di lakukan oleh Devy Ernis sebagai Jurnalis Tempo sangat mewakili pertanyaan saya yang muncul tentang vaksin, serta narasumberpun sangat kredibel maka, tidak diragukan lagi data yang didapatnya pun.
Dalam hasil wawancara ini, saya sebagai pembaca sangat puas dengan hasil dan data hasil wawancara yang di sajikan oleh Tempo ini, dari mulai mengapa status vaksi bermasalah, siapa saja yang mempertanyakan, apa akibat jika tida melaksanakan vaksi hingga apa atau bagaimana cara untuk mensosialisasikan vaksin tersebut pada masyarkat, sehingga saya sebagai pembaca mengatahui bagaimana vaksi tersebut berjalan.
Seperti apa yang telah saya sampaikan diatas, wawancara ini sangat mendalam, Devy Ernis sebagai Jurnalis dapat menggali hal-hal yang penting dari narasumber serti pertanyaan yang diajukan pun tidak bersifat bosan hingga dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang membuat hasilnya mendalam saya sangat menikmati membaca hasil wawancara ini.
Komentar
Posting Komentar