Langkah Wawancara yang Baik dan Benar di Televisi
Teknik Wawancara di Media Televisi
A.
Mempersiapkan
Wawancara Untuk Media Televisi
Beberapa
persiapan perludilakukan sebelum melakukan wawancara dengan narasumber :
1. Cari
riset dan literature mengenai materi yang berkaitan sebelum wawancara
2. Urutkan
pertanyaan dari yang paling dasar sampai pokok
3. Siapkan
pengembangan pertanyaan jika tidak sesuai harapan
4. Siapkan
peralatan dengan baik, seperti ; block note, alat tilus dan hal yang dapat
mendukung wawancara
5. Menghubungi
dan menjalin kontak dengan staf atau orang yang dekat dengan narasumber
Seorang Interviewer harus memiliki:
1. Kemampuan
Intelektual
2. Kemampuan
mengajukan pertanyaan dengan padat dan jelas
3. Kemampuan
untuk menggali latar belakang suatu persoalan
Ada tiga
golongan yang biasa di jadikan narasumber oleh jurnalis di televisi:
1. Mereka
yang ahli dalam bidangnya
2. Orang
yang terkenal atau memiliki kepribadian yang menonjol seperti; artis atau
politikus
3. Orang-orang
kebanyakan, namun hanya menanyakan pendapat mereka
B.
Jenis
dan Tipe Wawancara di Televisi
Ada banyak
jenis wawancara yang biasa di tayangkan maupun di siarkan di dalam televisi,
yaitu:
1. Live
Interview
2. Interview
by Appointment
3. Pressconference
Interview
4. Wawancara Spontan
5. Door
Step Interview
6. Telephone
Interview
7. Vox
Pop
Selain
jenis-jenis wawancara, ada pula tipe-tipe wawancara (Interview), ada 12 tipe wawancara yaitu:
1. Hardnews
2. Informational
3. Investigate
4. Adversarial
5. Interpretative
6. Personal
7. Emotional
C.
Teknik
Wawancara di Lapangan
1.
Praktik
Wawancara Hard News
Sebekum
melakukan meliput peristiwa dan wawancara seorang reporter perlu menentukan
engle terlibih dahulu sehingga dalam melakukan wawancara dapat lebih focus
dalam program berita, sehingga beritanya pun lebih muda dipahami penonton. Ada
beberapa hal yang harus dilakuan sebelum peliputan wawancara antara lain:
Riset/Latar Belakang Informasi
a.
Mewawancarai adalah sebuah seni mendapatkan informasi,
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang kebenaran, dengan cara/
jenis yang beragam. (Lihat jenis wawancara sesuai tujuannya)
b.
Aturan pertama mewawancarai adalah : “mengetahui siapa
yang diwawancara & mengapa diwawancara”.
c.
Tetapkan apa yang ingin diharapkan dari wawancara
d.
Langkah selanjutnya melakukan riset, sampai sedalam apa
riset, disesuaikan dengan tujuan & jenis wawancara.
Pointers & Check List
Pointers:
a.
Pointers adalah point-point mengenai subyek yang akan
dikembangkan dalam wawancara.
b. Point-point ini adalah ide-ide umum yang terjadi di
lapangan untuk dibahas, namun masih dalam lingkup/ fokus interview.
c. Lebih baik menyiapkan pointers dari pada daftar
pertanyaan yang terinci, agar jalannya wawancara berlangsung alamiah, spontan,
tidak kaku. (kecuali ada pertanyaan yang sensitif/ berbahaya ditulis dengan
ringkas)
d.
Dalam membuat pertanyaan harus pertanyaan terbuka, bukan
pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak
e.
Susun pertanyaan dari yang mudah/ netral ke pertanyaan yang
sulit/ antagonis
f.
Buat pertanyaan yang jelas dan tidak menimbulkan salah
interpretasi/ bermakna ganda
g.
Pertanyaan harus fokus dan menjawab pertanyaan bagaimana
& mengapa
h.
Jangan menanyakan pertanyaan yang mudah diprediksi,
karena narasumber akan memberikan jawaban yang mudah diprediksi pula (mis.
Bagaimana perasaan anda, dst)
i.
Gunakan bahasa yang lazim/ terjemahkan istilah asing
j. Tanyakan pertanyaan yang relevan ditanyakan kepada
narasumber (sesuai dengan keahliannya)
k.
Tanyakan pertanyaan yang kita tahu jawabannya
l.
Tanyakan pertanyaan lanjutan untuk mengklarifikasi,
m.
Check kembali bila menggunakan data statistik serta
tanggal-tanggal
n.
Tanyakan contoh-contoh sebagai penjelasan
o.
Buat pertanyaan yang logis dari segi penggalan waktu
p. Jangan pernah mengikuti permintaan narasumber untuk memberikan
pertanyaan/ pointers sebelum wawancara dimulai
q.
Jangan melakukan latihan wawancara sebelum wawancara
resmi dimulai
r. Dengan pertimbangan etika, pastikan ada kesepahaman
dengan narasumber mengenai pertanyaan yang tidak boleh muncul.
Check List
Persiapan:
a.
Pastikan secara spesifik informasi yang diperlukan
b.
Riset tentang subyek
c.
Siapkan pertanyaan umum seputar subyek
d.
Mengetahui latar belakang informasi yang relevan tentang
narasumber
e.
Mengetahui keahlian narasumber
f.
Siapkan waktu & tempat wawancara yang netral &
nyaman,
g.
Sesuaikan wawancara dengan kebutuhan berita & sudah
dibicarakan dengan cameraman
Ketika bertemu Narasumber & Wawancara
a.
Pastikan posisi duduk sudah sesuai
b.
Pastikan posisi
kamera sudah sesuai
c.
Brief narasumber dengan percakapan ringan
d.
Bicarakan sebelum wawancara apabila ada hal-hal sensitif
e.
Jangan memberi kesan mengancam narasumber lewat nada
bicara
f.
Buat catatan kecil hal-hal yang penting
Usai Wawancara
a.
Tanyakan apakah ada data yang ingin ditambahkan
b.
Cek kembali ejaan, tanggal, angka statistik,
kutipan-kutipan
c.
Katakan masih akan menghubungi apabila masih kurang
d.
Beri tahu narasumber kapan akan di tayangkan
e.
Catat informasi yang berhubungan
2.
Teknik
Wawancara Soft News
Riset/Latar Belakang Informasi
a. Paket features televisi, merupakan paket cerita yang
lebih memberikan uraian/ penjelasan, dengan alur cerita mendasarkan pada human
example/ profil, di mana digambarkan aspek-aspek human interest nya.
b.
Alur cerita features harus digambarkan dengan sequence
gambar yang lengkap, berurutan dan bercerita atau mengandung makna.
c. Riset mempersiapkan paket features lebih mendalam
dibandingkan paket hardnews. (aspek lokasi, narasumber, cara mencapai lokasi,
property, set up untuk membuat wawancara)
Wish List & Treatment
Wish List :
Adalah guide/ pedoman
yang disiapkan seorang reporter untuk meliput. Wish list terdiri dari uraian :
a.
Latar belakang masalah yang ingin diangkat
b.
Topik & angle yg akan diangkat
c.
Narasumber
d.
Pointers/ pertanyaan
e.
Statement/ sound bite yg diperlukan
f.
Rencana visual
g.
Human example/ profil
h.
Dokumentasi
i.
Grafik
Treatment :
Guide/ pedoman
reporter untuk meliput & memproduksi paket features/dokumenter, terdiri
dari :
a.
Resume
b.
Shooting script
c.
Scene
d.
Story board (sequential shot by shot)
e.
Narasumber
f.
Pointers/ pertanyaan
g.
Sound bite/ sync
h.
Cutaway/insert
i.
Video clip/ dokumen
j.
Grafik
Pointers Wawancara Features
a.
Gunakan bahasa yang lazim/ terjemahkan istilah asing
b.
Tanyakan pertanyaan yang relevan ditanyakan kepada
narasumber (sesuai dengan keahliannya)
c.
Tanyakan pertanyaan yang kita tahu jawabannya
d.
Tanyakan pertanyaan lanjutan untuk mengklarifikasi,
e.
Chek kembali bila menggunakan data statistik serta
tanggal-tanggal
f.
Tanyakan contoh-contoh sebagai penjelasan. Siapkan
property/ alat peraga untuk memberi visualisasi apa yang diuraikan narasumber
(ambil gambar sambil memperagakan sesuatu)
g.
Buat pertanyaan yang logis dari segi penggalan waktu,
pastikan memperoleh keterangan waktu yang jelas
h.
Jangan melakukan latihan wawancara sebelum wawancara
resmi dimulai
i.
Dengan pertimbangan etika, pastikan ada kesepahaman
dengan narasumber mengenai pertanyaan yang tidak boleh muncul.
Check List/Persiapan Wawancara Features
a.
Pastikan secara spesifik informasi yang diperlukan
b.
Riset tentang subyek & pengambilan gambar
c.
Siapkan pointers seputar subyek
d.
Mengetahui latar belakang informasi yang relevan tentang
narasumber & mengetahui keahlian narasumber
e.
Siapkan waktu & tempat wawancara yang netral &
nyaman,
f.
Sesuaikan wawancara dengan wish list/ treatment yang
dibuat, lengkapi kebutuhan gambarnya, bicarakan dengan cameraman
3.
Laporan
Investigasi TV
Paket Laporan Investigasi TV, adalah laporan penyelidikan yang disajikan
secara audio visual.
a.
Dasar laporan Investigasi adalah “The Hidden Areas” yg
diungkapkan. Disajikan dengan sequence gambar yang lengkap, berurutan dan bercerita
atau mengandung makna, biasanya diambil dengan cara tersembunyi atau
direkonstruksi/ re-enactment berdasarkan berita acara polisi
b.
Laporan Investigasi mengandung unsur : novelty, surprise,
originality, actually different.
c.
Laporan investigasi biasanya mengangkat masalah politik,
korupsi/ kriminal dalam pelayanan umum,penyelundupan, hukum & pengadilan
& masalah-masalah sosial
Tahapan Laporan Investigasi TV
a.
Riset
b.
Shooting di Lapangan
c.
Verifikasi
d.
Konfirmasi
e.
Pembuatan laporan
Wish List :
Adalah guide/ pedoman yang disiapkan seorang reporter untuk meliput. Wish
list terdiri dari uraian :
a.
Latar belakang masalah yang ingin diangkat
b.
Topik & angle yang akan diangkat
c.
Narasumber
d.
Pertanyaan
e.
Statement/ sound bite yg diperlukan
f.
Human example/ profil
Riset laporan investigasi dimulai dengan merekam segala kejadian kecil
& bukti-bukti sederhana, informasi polisi, dokumen yang berhubungan,
internet, hingga wawancara mendalam, yang terus menerus dikumpulkan &
dikembangkan.
Reporter Investigasi harus mengembangkan network & memiliki akses yang
mudah ke kantor pemerintah, pengadilan, polisi dan penjara
Teknik Wawancara Investigasi TV
Teknik wawancara investigasi bermacam-macam, tergantung mudah dan sulitnya
narasumber diwawancara. Tidak selamanya harus under cover.
Lakukan wawancara orang-orang yang terlibat, maupun tidak terlibat
langsung/ dekat dengan subyek, dengan cara berbeda-beda (siap mental akan
menghadapi kendala hukum dan kode etik).
Pastikan tetap mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa membuat reaksi
narasumber untuk menolak atau takut. Tetap & teruslah camera merekam serta
lakukan verifikasi dan konfirmasi
Pointers Wawancara Investigasi TV (9-R)
a.
Receive
Tanya
dengan pertanyaan terbuka. Jangan menginterupsi, lebih baik menerima banyak
informasi.
b.
Relieve
Tanggap
& cepat paham untuk mengganti pokok pertanyaan apabila ada reaksi penolakan
dari narasumber
c.
Reflect
Biarkan
narasumber melihat persoalan, bukan kita yang menginterpretasikan. Karena itu
sampaikan apa yang dikatakan narasumber secara apa adanya dan rinci
d.
Regress
Tanyakan
aspek “apa sebelumnya” tidak sekedar “apa selanjunya”
e.
Reconstruct
Kembali
pada gambaran yang terjadi di lapangan, bukan hanya apa yang dipikirkan
f.
Research
g.
Kumpulkan, catat dan rekam segala perkembangan yang
berkaitan dengan masalah dan tentukan yang menjadi penekanan penting
h.
Review
Cek
kembali fakta-fakta dan kutipan dari narsumber
i.
Resolve
Bila
terjadi kesalah-pahaman atau ketidak-konsistenan jawaban cepat diverifikasi dan
peroleh jawaban yang sebenarnya
j.
Retire
Beri
narasumber kesempatan untuk menambah/ melengkapi jawaban jika masih perlu.
Katakan akan mengontak untuk konfirmasi & verifikasi bila ada hal yg belum
jelas. Catat hal-hal penting
Check List Investigasi TV
a.
Pastikan interview untuk mengungkap hal-hal dibalik fakta
(hal sesungguhnya penyebab peristiwa)
b.
Orientasi tentang subyek & pengambilan gambar
c.
Pointers seputar subyek
d.
Mengetahui latar belakang informasi tentang narasumber.
e. Sesuaikan wawancara dengan wish list/ treatment yg
dibuat, lengkapi kebutuhan gambarnya, bicarakan dgn cameraman
f. Lengkapi equipments khusus untuk investigasi &
penyamaran (hidden camera, sound recorder)
Komentar
Posting Komentar